Contoh Puisi




SEORANG IBU


Satu kata
Yang sangat bermakna
Yaitu Ibu...

                   Seorang wanita yang tulus
                   Mendidikku dan membimbingku
                   Ia mempertaruhkan nyawa
                   Menahan rasa sakit yang luar biasa
                   Demi aku
                   Tuk dapat melihat isi dunia

Ialah cermin dikehidupanku
Ialah penyemangat di kehidupanku
Ialah perisai hidupku
Dan ....
Ialah wanita nomor satu dalam hidupku 

                   Engkau ...
                   Ibarat air yang senantiasa menyejukkan
                   But, trust me, I really much love you...

By : Yunita Ari Sandy
 


GURUKU

Terima kasih guruku
Segala ilmu dan nasehatmu
Akan ku kenang selalu
Laksana bulan engkau penerang
Seperti embun engkau penyejuk 

                   Tanpa lelah kau didik dan bimbing kami
                   Dengan segala kasih sayangmu
                   Dengan sabar kau hadapi kami
                   Segala maaf kau berikan

Terima kasih ku ucapkan padamu
Kau pahlawan tanpa tanda jasa
By : Yunita Ari Sandy


RASA SAKIT YANG MENDALAM


Aku ingin teriak sekeras petir
Agar sesak si dadaku lenyap
Aku ingin menangis sederas hujan
Agar kecewaku hilang terbawa arus air

                   Kukira kau adalah pangeran
                   Ternyata ku salah
                   Kukira kau berhati mulia
Ternyata ku salah

Ya Tuhan...
Hati ini seperti teriris pedang
Rasanya ku tak sanggup menahannya
Tak ada obat yang mampu mengobatinya

                   Perih, pedih yang kurasakan
                   Ketika kau pergi tinggalkan hati ini
                   Sampai-sampai kau tak menengok ke belakang

Ya Tuhan...
Apa salah dan dosaku?
Hingga orang yang ku sayang,
Memilih dia..
By : Yunita Ari Sandy




Curahan Hati Rumput Liar

Di tengah sunyinya padang rumput,
Satu anak rumput liar bernyanyi,
Berhenti bukan karena terpaan angin
Berhenti bukan karena hantaman musim

                   Aku tak berkata ia tiada
                   Meski gelap kian merata

Penat memikul tempat ia berpijak
Andai bisa kuhempaskan sejenak

                   Dasar rumput liar
                   Tiada gentar asal tak tercabut akar
                   Meski tumit menginjakku pada mulut bumi
                   Aku tak kan mati semudah semut api

Bumi itu temanku
Bumi tak kan sanggup menelanku

Tapi aku tak sanggup menjaga bumi
Bumi yang perlahan ditinggal peduli dan sekarat teracuni
By : Yunita Ari Sandy


  • Digg
  • Del.icio.us
  • StumbleUpon
  • Reddit
  • Twitter
  • RSS

0 Response to "Contoh Puisi"

Posting Komentar